Selasa, 06 Agustus 2019

Serba-serbi yang lagi HOTS

Apa sih HOTS itu??

       HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills yang artinya kemamouan berpikir tingkat tinggi. istilah ini pertama kali muncul sebagai salah satu buah pikir seorang psikolog pendidikan Amerika, Benjamin Samuel Bloom. HOTS merupakan sebuah konsep pendidikan yang didasarkan pada Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom adalah kerangka yang membagi tujuan pendidikan menjadi beberap kelompok. Berdasarkan Tasonomi Bloom, dalam mempelajari suatu topik, ada beberap kemampuan tingkatan berpikir, mulai dari tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills, disingkat LOTS) sampai tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills, disingkat HOTS).
       Higher Order Thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning), bukan hanya sekedar mengigat informasi. Disini kita tidak hanya diuji tentang ingatan kita saja, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan inforasi tersebut.



       Menurut Krathworl (2002) dalam A revion of Bloom’s Taxonomy an overview theory into practice menyatakan bahwa “indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi :

1) Menganalisis
    a) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi kedalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya.
    b) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebap dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.
    c) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan

2) Mengevaluasi
    a) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
    b) Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian.
    c) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
  
3) Mencipta
     a) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu.
     b) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah.
     c) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur yang baru yang belum pernah ada.

Kenapa sih mesti HOTS??

Ada tiga alasan mengapa harus menggunakan HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam pembelajaran yaitu :

1) Mengerti informasi.
         Mengerti informasi disini diartikan sebagai proses yang tidak hanya mengetahui dan mengerti suatu informasi tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menganalisis suatu informasi, menentukan pokok pikiran yang terkandung dalam informasi, membuat hipotesis, menarik kesimpulan dan menghasilkan suatu solusi yang bermutu.

2) Proses berpikir yang berkualitas.
        Kemampuan HOTS dibutuhkan untuk menjalani suatu proses berpikir yang berkualitas.

3) Hasil akhir yang berkualitas.
    Hasil berpikir HOTS akan mengarahkan siswa untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Soal HOTS itu yang seperti apa??

      Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas. Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan pendidikan, berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.

1) Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
      The Australian Council for Educational Research (ACER) menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses: menganalisis, merefleksi, memberikan argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, menciptakan. Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang. Dengan demikian, jawaban soal-soal HOTS tidak tersurat secara eksplisit dalam stimulus.
               Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:
a) kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar;
b) kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
c) menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
             ‘Difficulty’ is NOT same as higher order thinking. Tingkat kesukaran dalam butir soal tidak sama dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai contoh, untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word) mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi kemampuan untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum tentu soal-soal yang memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.

2) Berbasis permasalahan kontekstual
        Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana siswa diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah. Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
            Berikut ini diuraikan lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.
a) Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b) Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation).
c) Applying, asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d) Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
e) Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

3) Menggunakan bentuk soal beragam
      Bentuk-bentuk soal yang beragam dalam sebuah perangkat tes (soal-soal HOTS) sebagaimana yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes. Hal ini penting diperhatikan oleh guru agar penilaian yang dilakukan dapat menjamin prinsip objektif. Artinya hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dapat menggambarkan kemampuan siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Terdapat beberapa alternatif bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS (yang digunakan pada model pengujian PISA), sebagai berikut.
a) Pilihan ganda
   Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus yang bersumber pada situasi nyata.  Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
b) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)
    Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu masalah secara komprehensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya.
c) Isian singkat atau melengkapi
     Soal isian singkat atau melengkapi adalah soal yang menuntut peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata, frase, angka, atau simbol.
d) Jawaban singkat atau pendek
        Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang jawabannya berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap suatu pertanyaan.
e) Uraian
    Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk tertulis.

1 komentar:

Best Practice LK.3.1 PPG Daljab 2022

     Di tahun 2022 ini pemerintah dalah hal ini di bidan GTK kembali mengadakan program PPG Daljab 2022 yang bertujuan untuk meningkatkan ku...